Monday, July 5, 2010

Kenapa Cotton Membunuh - Daya Serap Kain Yang Tidak Cocok Untuk Hiker

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa orang sering mengatakan “Cotton Kills”? Apakah Anda mengerti apa yang dimaksud? Berikut ini adalah penjelasan mendalam serta daftar kain lain yang harus Anda hindari saat berbelanja untuk pakaian hiking.

Isolasi

 

ketika cotton katun basah kuyup
Busana membuat Anda hangat dengan membatasi udara disekitar kulit Anda. Ketika kapas basah, kain tersebut berhenti melindungi Anda karena semua kantong-kantong udara di kain terisi dengan air. Ketika Anda mendaki, Anda berkeringat, dan setiap pakaian katun yang menyentuh kulit Anda akan menyerap keringat Anda seperti sebuah spons.

Jika udara lebih dingin dari suhu tubuh Anda, Anda akan merasa dingin karena pakaian katun Anda menjadi saturated dan tidak lagi menyediakan isolasi apapun. Hal ini dapat menyebabkan disorientasi, hipotermia, dan berpotensi kematian jika Anda menjadi terlalu dingin. Ingat, hipotermia dapat terjadi pada temperatur di atas titik beku dan menjadi serius jika Anda basah dan dingin.

Selain itu, cotton yang basah tidak lagi menyerap air dari kulit ke permukaan, tidak seperti kain-kain tertentu yang bisa melakukannya dengan proses capilary action. Contohnya seperti kemeja baselayer yang terbuat dari Patagonia Capilene akan menyerap kelembaban kulit ke permukaan kain menyebabkan lapisan kain dalam yang menyentuh kulit menjadi kering. Inilah sebabnya mengapa layering merupakan strategi pakaian yang efektif untuk hiking.

Pakaian katun dapat menyerap hingga 27 kali dari beratnya sendiri dalam air, sesuatu yang berarti mereka:
  1. membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengering.
  2. secara aktif akan mendinginkan tubuh bahkan pada suhu moderat.

 

Kenapa Cotton Begitu Penyerap?

 

anatomi bagian serat kapas
Sebuah serat kapas itu seperti tabung kecil yang terbentuk dari enam lapisan konsentris yang berbeda. Seiring serat kapas individu tumbuh pada tanaman, bagian dalam 'tabung' ini diisi oleh sel-sel hidup. Setelah serat matang dan boll kapas membuka untuk memperlihatkan isinya, sel-sel ini mengering dan sebagian serat kolaps, menyebabkan terbentuknya sebuah ruang berbentuk kacang atau 'lumen'. Ruang kosong inilah yang dapat menyimpan air.

Serat kapas yang diproses merupakan 99% selulosa. Selulosa merupakan polimer yang terdiri dari rantai panjang molekul glukosa yang terhubung dan masing-masing berisi tiga kelompok hyrodoxol dengan sedikit muatan negatif. Air, mungkin Anda masih ingat dari pelajaran kimia SMA, memiliki sedikit muatan positif (atom oksigen menarik dua elektron dari atom hidrogen tersebut). Hasilnya adalah molekul air yang tertarik dengan-dan mengikat dengan (melalui ikatan hidrogen) - milyaran kelompok hydroxol dari kapas. ini, ditambah dengan sejumlah besar ruang yang terkandung dalam dan di antara serat, memberikan katun dengan sifat penyerap air yang luar biasa.

Kapas memperangkap air di dalam serat, inilah sebabnya mengapa kain tersebut begitu lama mengering.

Apakah Basah Masalah?

 

Menurut United States Search and Rescue Task Force, air mengkonduksi panas dari tubuh 25 kali lebih cepat dibandingkan dengan udara karena memiliki kepadatan yang lebih besar. Basah dengan waktu yang lama, tentu saja bisa bermasalah bagi kesehatan.

Wol

 
daya serap serap wol penangkap air

Wol menyerap sekitar 37% dari beratnya sendiri dalam air. Tidak seperti kapas, kain wol dapat melindungi ketika basah dan dianggap sebagai kain yang dapat diterima sebagai pakaian hiking.

Lapisan luar dari setiap serat wol terdapat kulit filmy yang disebut epicuticle. Lapisan ini menangkis air sehingga melindungi serat agar tidak basah.

Ketika air dalam bentuk uap dari kelembaban atau keringat, mereka dapat melewati epicuticle dan diserap ke dalam serat wol; setiap serat dapat menyerap hingga 37 persen dari beratnya tanpa terasa basah, menarik uap air dari tubuh Anda dan menyebarkannya di seluruh area permukaan yang lebih besar agar bisa menguap. Selain itu, 'kerutan' serat wol juga membantu membentuk sebuah ruang udara mati pada setiap pakaian wool, menyediakan isolasi bahkan ketika basah.

Bentuk lain dari Cotton

 

Hindari memakai pakaian yang diberi label sebagai corduroy, denim, flanel, atau duck. Ini semua terbuat dari kapas. Selain itu, hindari juga bahan kain campuran katun-polyester, misalnya 50/50. Mereka masih akan membunuhmu, meskipun mungkin mengambil sedikit lebih lama.

Polyester 

 

poliester ketika basah kering
Serat poliester merupakan dasar dari banyak pakaian dan bahan isolasi, termasuk Polarfleece, Primaloft, Capilene, microfiber dan sejenisnya. Serat polyester tidak menyerap air. Setidaknya, bahan yang terbuat dari material ini akan lebih cepat mengering dibandingkan dengan kapas.

Sebagian besar pakaian yang terbuat dari polyester dirancang untuk meng-isolasi ketika basah dengan mempertahankan udara yang terjebak di dalamnya. Banyak juga yang dirancang untuk secara aktif menyingkirkan kelembaban melalui bentuknya dan rancangan fiber yang disusunnya.

Nilon

 

Mirip dengan poliester bahwa serat yang dibuat juga dari minyak bumi, nylon juga digunakan untuk membuat "bulu" isolasi pakaian. Walaupun serat nilon dapat menyerap air, tingkat kejenuhan mereka (tergantung pada jenis benang yang digunakan) tidak pernah melebihi 10 persen dan tidak memiliki masalah polaritas kapas. Berkat kurangnya ikatan molekul dan jumlah kecil air diserap, Nylon dapat mengering sangat cepat dan, mirip dengan polyester, kain yang terbuat dari material ini dapat dirancang untuk menciptakan dan mempertahankan udara yang terjebak saat basah, sekaligus menjaga pemakainya tetap hangat.

Kain Lain untuk Dihindari

 

Modal, rayon, viscose, tencel dan liosel semua merupakan produksi kain yang terbuat dari serat selulosa. Mereka menyerap air bahkan lebih cepat dari kapas dan kehilangan semua nilai insulasi mereka saat basah. Anda juga perlu berhati-hati dengan pakaian yang terbuat dari bambu, yang sering diiklankan sebagai produk hijau memiliki karakteristik sebanding dengan wol. Banyak kain bambu yang sebenarnya hanyalah jenis dari rayon. Sutra juga sangat penyerap dan kehilangan nilai insulasi ketika basah.

Pejalan kaki, atau hiker, lebih mungkin meninggal karena hipotermia pada musim semi, musim panas dan musim gugur daripada di musim dingin.

0 comments:

Post a Comment