Tuesday, July 13, 2010

Sifat dan Karakteristik Bahan Serat Kain Wol (Wool)

Wol adalah serat tekstil yang diperoleh dari domba dan hewan tertentu lainnya, termasuk kasmir dari kambing, mohair dari kambing, qiviut dari muskoxen, angora dari kelinci, dan jenis-jenis wol dari camelids. Wol memiliki beberapa ciri-ciri khas yang membedakannya dari rambut atau bulu biasa: berkerut, dan elastis. Pada umumnya, serat domba ini berwarna putih krem tetapi beberapa jenis domba tertentu juga menghasilkan warna alami lainnya seperti coklat, silver, hitam, dan juga campuran.

pemotongan bulu domba kambing


Sejak Zaman Batu, serat hewan alami ini telah dihargai sebagai salah satu alat yang paling efektif untuk melindungi manusia dari berbagai cuaca – dan science atau teknologi sampai saat ini belum dapat membuat serat yang bisa menyamakan semua kelebihan yang dimiliki serat wol. Wol dianggap oleh profesi medis sebagai hypoallergenic.

asal serat benang wol dari hewan


Wol berbeda dengan serat lain karena struktur kimianya. Struktur kimia ini mempengaruhi tekstur, elastisitas, dan formasi kerutannya. Wol merupakan serat protein, yang terdiri dari lebih dari 20 asam amino. Asam amino ini membentuk polimer protein. Wol juga mengandung sejumlah kecil lemak, kalsium dan sodium.

proses pembuatan kain serat wol atau wool
Wol atau wool memiliki sifat elastis, mampu meregang sekitar 50% ketika basah dan 30% saat kering. Dapat di bent sekitar 20,000 kali tanpa patah atau rusak. Bahan ini juga tidak mendukung penyebaran api saat terbakar (ini dikarenakan oleh kandungan air dan nitrogennya yg tinggi). Ketika banyak serat buatan melumer dan menempel pada kulit ketika terbakar, wol biasanya akan hanya menyala dan hangus bukannya meledak terbakar menjadi api.

Oleh sebab itu wol sering digunakan untuk membuat kain untuk keperluan tentara, pemadam kebakaran, dan pada pekerjaan dimana mereka terekspos pada resiko yang berhubungan dengan api. Banyak maskapai penerbangan juga menggunakan wol atau campuran wol untuk kain upholstry di kursi mereka.

Wol juga memiliki kemampuan menarik kelembaban ke dalam inti serat sehingga tidak merasa basah bagi pemakainya. Wol sangat penyerap, struktur selular yg kompleks memungkinkan wol untuk menyerap uap air tetapi menolak cairan. Bahan ini dapat menyerap kelembaban hampir sepertiga dari beratnya sendiri. Serat wol yang berkerut, sehingga ketika dikemas erat bersama-sama, mereka membentuk jutaan kantong kecil udara. Struktur ini memungkinkan kain wool untuk menyerap dan melepaskan kelembaban, tanpa mengorbankan efisiensi termalnya.

Wol secara alami aman karena tidak menyebabkan alergi serta tidak mendukung pertumbuhan bakteri. Serat ini juga memiliki tingkat perlindungan UV yg tinggi - jauh lebih tinggi daripada kebanyakan fiber sintetis dan kapas.

fiber serat wol atau wool
ketika dekomposisi, wol melepaskan nutrisi yang berharga ke dalam tanah. Dan dibutuhkan waktu yang tidak lama untuk degradasi, sedangkan sebagian besar buatan sintetis sangat lambat untuk proses tersebut.

Kegatalan yg disebabkan oleh wol dikaitkan dengan diameter seratnya. Serat yg lebih tipis memberi kenyamanan yang lebih baik (seperti Merino wol yg murni). Batas kenyamanan untuk bahan kain yang dikenakan pada kulit adalah 28 mikron. Beberapa orang mengalami ketidaknyamanan jika lebih dari 3-4% dari serat yang dikenakan lebih dari 28 mikron tebalnya. Untuk mengurangi faktor gatal, kadang-kadang wol diperlakukan dengan bahan kimia atau dicampur dengan serat tertentu lainnya.

0 comments:

Post a Comment